Daroerat.com – Puyuh, seperti unggas lainnya, memiliki sifat kanibal. Fitur-fitur ini dapat dicegah dengan perawatan yang tepat. Di sisi lain, perawatan yang tidak tepat justru dapat memicu munculnya puyuh kanibal dan menimbulkan masalah baru. Mencegah burung puyuh menjadi kanibal sebenarnya tidak rumit, asalkan dilakukan secara rutin dan rajin.
Ketika kanibal puyuh muncul, Anda akan melihat burung saling mematuk. Apalagi burung puyuh menyukai bau darah dan warna merah bekas lukanya. Ketika ada bekas luka di tubuh puyuh lain, puyuh akan langsung mematuk tanpa henti hingga puyuh yang terkena mati.
Sifat kanibalisme terjadi karena adanya interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Penyebab munculnya kanibalisme adalah buruknya pengelolaan kandang dan pakan. Selain itu, kanibalisme juga bisa muncul karena gen yang mengontrol sifat agresif, seperti monoamine oxidase, serotonin, dan dopamine.
Selain itu, burung puyuh dapat menjadi kanibal karena kepadatan kandang yang tinggi, ketersediaan makanan dan minuman yang terbatas atau cenderung kurang, dan kebersihan bangunan kandang.
Langkah awal yang paling mudah untuk mencegah kanibalisme ini adalah dengan memastikan pakan selalu tersedia di kandang. Oleh karena itu, pekerja harus secara teratur memeriksa ketersediaan pakan.
Kandang yang tidak rapi dapat menyebabkan cedera pada tubuh burung puyuh. Misalnya, ada kawat yang menonjol dan merobek permukaan kulit puyuh. Dari sana, kanibalisme puyuh lain akan muncul di sekitar puyuh yang terkena.
Puyuh akan menunjukkan kanibalisme saat berumur 45 hari atau saat pertama kali bertelur. Pada umur 0-45 hari, burung puyuh cenderung tidak diberi jatah makanan. Setelah puyuh memasuki usia kawin, ketersediaan pakan harus tetap ada.
Memasuki usia 45 hari, burung puyuh harus dipantau minimal 3 hari sekali. Ransum burung puyuh berkisar antara 22-25 gram per orang per hari. Ketika pakan habis dalam sehari, harus segera ditambahkan kembali sedikit demi sedikit.
Hal yang sama harus dilakukan dengan air minum. Puyuh membutuhkan air bersih seperti air minum.
Jika ada puyuh yang terinfeksi, segera pisahkan puyuh dan obati dengan larutan desinfektan. Tujuannya agar luka cepat kering dan tidak terjadi infeksi. Puyuh dapat dikembalikan ke kandang hanya setelah pemulihan.