Jombang, Padangbulan News – Hampir seribu guru telah diajukan ke pusat untuk direkrut menjadi PPPK. Namun, hal itu tidak menutupi kekurangan guru di Jombang. Karena rata-rata jumlah guru pensiun dalam satu tahun sebanyak 400 guru.
’’Penambahan guru dari honorer ke PPPK kan hanya peningkatan status, secara kuantitas tidak bertambah,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, kemarin.
Sudah ada 893 guru yang lulus PG pada tahun 2021 yang diusulkan untuk diangkat ke PPPK tahun ini tanpa ujian. Secara rinci, 890 guru telah dinyatakan lulus passing grade dan tiga guru honorer K2.
Namun, menurut Senen, kondisi ini tidak menutupi kekurangan guru di Jombang. “Kita tahu sendiri, kondisi riil masih banyak sekolah yang kekurangan guru. Bahkan jumlahnya terus bertambah, karena banyak guru yang pensiun,” jelasnya. Rata-rata ada 400 guru yang pensiun dalam satu tahun.
Upaya untuk menutup kekurangan, dilakukan dengan cara merger sekolah yang sudah dilakukan tahun ini. ’’Merger SD itu salah satu upaya untuk mensiasati kekurangan guru. Upaya lainnya nanti kita tunggu kebijakan selanjutnya seperti apa,’’ jelas mantan kepala BKD Jombang ini.
Selain itu, ada larangan pengangkatan guru honorer baru sejak 2019. Salah satu cara yang masih bisa dilakukan adalah mencari guru tambahan, sesuai SK kepala sekolah. Gaji guru yang diangkat dengan Peraturan Kepala Sekolah dapat diperoleh dari BOS Daerah. ’’Tapi istilahnya bukan guru honorer, karena kita sudah dilarang angkat guru honorer sejak 2019,’’ tambahnya.
Sementara itu, Tim Daroerat mengutip data yang dimiliki Jawa Pos Radar Jombang, per 31 Desember 2021, Jombang masih kekurangan 1.663 guru. Rinciannya, 1.296 guru SD dan 367 guru SMP. ’Dalam rentang Januari sampai Agustus ini jumlah kekurangan guru pasti bertambah, karena juga banyak guru yang pensiun,’’ ucap Senen. Hanya saja dia mengaku belum tahu angka pastinya. ’’Persisnya berapa kekurangannya, saya belum lihat datanya,’’ ujarnya. (RED)